Diary Dymsi

Gak terasa, enam tahun yang lalu, jam lima pagi ini, Bunda sedang berjuang melahirkan aku ke didunia. Enam tahun lalu aku adalah bayi mungil pertama Ayah Bunda.
Enam tahun lalu aku hanya bisa menangis.

Hari ini, aku sudah bisa menulis, berhitung. Aku sudah bisa membantu bunda membaca dan mengirim SMS. Sudah bisa BBM, sudah bisa mebantu Bunda di dapur. Sudah bisa banyaaaaakkk...

Terima kasih Allah telah beri aku usia enam tahun ini.
Terima kasih Ayah Bunda telah mendidik dan membesarkan aku.

Kelak, blog ini akan aku urus sendiri, akan kutulis kisah hidupku di dalamnya. Seperti Bunda yang suka menulis, nanti aku akan juga akan rajin menulis.

Ayah Bunda, tidak perlu memikirkan kado untukku hari ini, karena kado terinda buat aku  kehadiran ayah, bunda dan adik Ahmad adalah kado paling istimewa. I love u, All..

Bunda minta maaf sama aku.
Kata Bunda, Bunda selalu saja lamaaaaa gak update blogku.
Ga apa-apa Bunda, aku tau Bunda sibuk.
Tiap hari sudah melakukan pekerjaan rutin Bunda di rumah,
dan Bunda juga masih menjalankan bisnis Oriflame.
Maalah aku berterimakasih kepada Bunda, karena walau sesekali dan bahkan lebih dari setahun yg lalu, Bunda masih ingat untuk update blogku.
Nanti, kalau aku sudah bisa lancar menulis, aku akan update blogku sendiri ya, Bunda...

Teman-teman,
Sebentar lagi aku akan menamatkan sekolah taman kanak-kanak.
Umurku belum enam, tapi aku tahun ajaran baru ini akan masuk SD.
Tadinya Bunda dan Ayah bingung, aku masu disekolahkan dimana.
Aku pernah dengar Ayah dan Bunda pernah berbincang tentang Home Schooling.
Tapi kemudian aku diikutkan tes di SD An -Namiroh, di Jl. Marsan,
Kata Ante Melly, aku dapat rangking 5 dalam tes tersebut.

Kemudian aku diikutkan juga tes di Al-Ittihad.
Lumayan jauh, dari rumahku.
Rencana Bunda aku juga diikutkan tes di SDIT Imam Syafii, di Delima.
Tapi, sebelum tes di situ aku sudah dinyatakan lulus di Al-Ittihad.
Dan harus segera daftar ulang.
Bunda dan Ayah bingung,
Akhirnya, aku diputuskan menerima kelulusan di Al-Ittihad.

Kalau saja Ayah bukan pegawai YKPI, pastinya kami belum mampu untuk bersekolah di situ.
Bagaimana tidak teman-teman, uang pangkalnya 11 juta, dan SPP perbulan 850rb.
 Wawww, untuk ukuran kami.
Tapi bener yang aku rasakan waktu tes, sekolahnya nyaman, dan aku lihat katering anak-anak juga ada, malah aku sempat melirik ada es krimnya..
Slurrrpppp...
Trus aku juga lihat ada snacknya juga.

Kata Bunda, aku gak perlu jajan di luar, kalau sudah bersekolah di sana.
Tapi, Bunda juga berpesan agar aku bisa menjaga pergaulan, dan menikmati hidup sesuai dengan kemampuan kami, jangan terpengaruh dengan gaya hidup anak orang kaya yang bersekolah di sana.

Tanggal 8 Juli aku akan resmi menjadi siswi SD Al-Ittihad.
Semoga aku bisa menjadi lebih pintar, dan selalu ingat dengan pesan-pesan baik dari Ayah dan Bunda